Rabu, 26 Desember 2012

Sekolah di Jerman


Anak-anak Jerman umumnya mulai sekolah pada usia enam tahun. Mereka pertama-tama harus masuk sekolah dasar  (Grundschule). Di akhir tahun keempat sekolah dasar, murid-murid yang memiliki nilai memadai bisa masuk ke Gymnasium – setingkat sekolah lanjutan di Indonesia. Dari sanalah, delapan atau sembilan tahun kemudian murid-murid ini melakukan Abitur – Pelatihan Kerja Lapangan (PKL). Lalu, atas kemauan sendiri, mereka bisa kuliah di universitas setelah menyelesaikan PKL-nya.

Murid-murid yang nilainya tidak memenuhi syarat masuk Gymnasium dapat malanjutkan pendidikannya di Realschule – seperti sekolah kejujuran di Indonesia – mulai kelas 5 sampai 10. Lalu, mengikuti ujian akhir sekolah (Mittlere Reife). Setelah menyelesaikan masa belajar di Realschule, mereka bisa bekerja sebagai tenaga kerja  magang (Lehre) atau melanjutkan pendidikan di Fachoberschule – sekolah keahlian yang setingkat sekolah tinggi/ akademi di Indonesia. Murid-murid yang tidak ingin bersekolah di Gymnasium atau Realschule bisa melanjutkan masa belajarnya di kelas 5 sampai 9 Hauptschule- sekolah lanjutan. Di akhir masa sekolah di Hauptschule, murid-murid ini juga bisa bekerja magang. Selama magang, mereka dapat melanjutkan pendidikan di sekolah keahlian/ keterampilan (Berufschule).
Di Jerman, sistem pendidikan menjadi tanggu jawab pemerintah negara bagian. Sangat memungkinkan bahwa setiap negara bagian memiliki sistem pendidikan sendiri. Terutama dalam hal kebijakan penentuan arah pendidikan murid sekolah dan standar nilai yang harus mereka capai.

0 komentar:

Posting Komentar