Saya sering mendengar kadang kadang orang Indonesia yang tidak
mengerti akan kelakuan atau kebiasaan orang Jerman dan juga
kebalikannya.
Tulisan ini bermaksud untuk menyumbang atau hanya usaha sedikit
memberi penjelasan tentang etika atau penilaian
tentang moral di satu bangsa ( hal ini di Indonesia )
dan bangsa lain ( hal ini di Jerman ) yang berlainan.
Di Jerman sekarang ini sedang merisaukan jumlah penduduknya yang tiap tahun
makin mengurang.Berusaha menarik orang asing yang mempunyai keahlian untuk
bekerja dan tinggal disana. Kanzlerin Merkel, Mentri Tenaga Kerja Van d.Leyen,
Mentri Perekonomian Bruderle mengatakan perekonomian Jerman yang sekarang
kembali tinggi akan menurun lagi, kalau tidak ada tambahan ahli ahli
orang asing.
Tambahan problem Jerman adalah kelahiran manusia yang makin sedikit dan
umur manusia di Jerman yang makin lama , artinya uang pemasukan untuk pensiunan
dan untuk tanggungan kesehatan makin kurang, sedangkan pengeluaran makin
banyak.
Dalam berita terahir pemerintah Jerman akan memberi kemudahan untuk orang
asing yang bersedia bekerja dan tinggal di Jerman. Saratnya bisa berbahasa
Jerman, punya satu keahlian dan bisa menerima adat kebudayaan Jerman. Tapi
mungkin bagi orang Indonesia ragu untuk bekerja dan tinggal disana,
karena Etika dan Kemoralan Jerman tidak bisa dimengerti.
Dengan tulisan ini semoga bisa ada pengertian dari kedua pihak,ada
toleransi antar kedua bangsa ,bisa memamfaatkan kebutuhan kedua bangsa. Moral
adalah subyek dari beberapa penelitian. Etika adalah disiplin filsafat,berasal
dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan,satu cara pembahasan ciri
sikap perilaku, nilai hidup , kebajikan, validitas klaim, penuntutan hidup,
argumen, dll dipelajari , dinilai dan ditentukan menjadi satu aturan
yang berlaku.
Dalam menentukan satu etika ada sarat
saratnya. Penilaian mana yang dinamakan etika baik
atau buruk tergantung dari tempat kediaman masarakat ,
kebudayaan , agama dan tradisi.Jadi etika ini di
dunia berbeda beda.
Umpamanya etika Jerman tidak sama denga etika Indonesia karena dua negara
yang berlainan adat istiadat, kebudayaannya, berlainan Agamanya dan juga
berlainan iklimnya.
Moral dari bahasa latin Moralitas yang berarti adat
kebiasaan. Adat kebiasaan yang bernilai baik. Moral secara eklisip
adalah hal hal yang berhubungan dengan kesosialan individu.
Penilaian terhadap moral tergantung dari adat kebudayaan, tradisi , Agama
masyarakat setempat . Jadi Moral adalah hasil produksi dari Kebudayaan,Tradisi
dan Agama.
Moralitas dalam konteks unit sosial atau organisasi merupakan salah satu
objek dari Kesosialan.
Prof.Dr.Ayala Francisco berpendapat dalam mengartikan penilaian Etik dan
Moral juga tergantung dari pendidikan ( Intelektuel ) manusia.
Terachir Luhman mengatakan bahwa penilaian, pendangan Moral dan Etik juga
tergantung dengan perkembangan satu bangsa.
Kadang dalam penggunaan sehari hari kata moral dipergunkan juga umpamanya
sebagai unjukan motivasi orang ( moral cara kerja, moral pasukan dsb ).
Disini ada istilah yang dikatakan bermoral dan tidak
bermoral.
Kami tidak membahas tentang etika dan moral ini secara mendalam , tidak
membicarakan tentang teori etika , tetapi ingin bicara tentang pandangan
atau penilaian arti moral, etika di Indonesia
dan di Jerman yang berbeda.
Saya tidak menilai etika , moral mana yang baik di Jerman atau di Indonesia
, karena keduanya disesuaikan dengan kehidupan, kebudayaan masing
masing.
Dengan contoh contoh dibawah ini bisa melihat
perbedaannya .
1.
Wanita dan laki
laki bercinta didepan umum atau wanita dan laki laki hidup bersama tanpa kawin di
Indonesia dipandang tidak bermoral , etika yang jelek , di Jerman dipandang
normal , tidak melangar etika .
2.
Satu pekerja(
tukang tembok,sarjana mesin, atau dokter, atau pekerja
lain mengerjakan pekerjaannya asal sajah , tidak teliti, tidak
memperhatikan jam kerja , malas di Jerman dipandang hal yang tidak ber moral ,
etika hidup yang jelek di Indonesia hal ini dimaklumi, tidak melanggar etika.
3.
Minuman yang
mengandung alkohol seperti minuman anggur ( wine ) , bir,
Champagne,Sekt,Rum,Korn,whisky,Brandy, Cognag , Grafa , Aquavit dsb, termasuk
satu kultur yang sudah ratusan tahun ( mungkin ini sesuai dengan
iklimnya). Umpamanya minum wine ada aturannya , wine apa yang harus
diminum,kapan minum wine, caranya minum wine dan Juga ada penyesuaian
gelasnya.Jadi minum minuman yang mengandung alkohol yang berkultur
tidak dianggap tak bermoral , kecuali mabok mabokan.
Di Indonesia
karena berdasarkan agama minuman apapun yang mengandung
alkohol dianggap tidak beretika dan tidak bermoral. Apalagi sampai
mabok.
4.
Seorang pengendara
mobil tidak memperhatikan aturan lalu lintas, tidak menghormati orang yang
jalan kaki , nyerobot nyerobot di Jerman di pandang tak bermoral di Indonesia
tidak dinilai dengan kemoralan manusia.
5.
Tidak
memperhatikan kebersihan rumah, tempat umum,tempat jalan kaki dimuka rumah ,
membuang kotoran, sampah semaunya di Jerman dianggap tidak bermoral di
Indonesia dianggap tidak ada hubungannya dengan moral..
6.
Beristri lebih
dari satu ( Poygami ) di Jerman satu hal yang tak bermoral dan satu etika yang
jelek, di Indonesia dianggap biasa.
7.
Tidak bakti dan
tidak menurut kata orang tua di Indonesia adalah satu hal yang tak
bermoral dan etika yang jelek, di Jerman bakti dan selalu menurut orang tua
bukan hal yang harus atau kata bakti kepada orang tua di Jerman tidak ada.
8.
Tidak
memperhatikan kewajiban sebagai warga negara umpamanya
tidak bayar pajak atau menipu pajak ini di Jerman dipandang tidak bermoral ,
menjalankan etika yang tidak baik, di Indonesia di kecam tetapi tidak ada
hubungannya dengan moral manusia.
9.
Tidak
bersembahyang, tidak puasa dalam bulan Ramadan ,tidak melakukan zakat di Indonesia
dipandang orang yang tak bermoral , di Jerman tidak menjadi persalahan kalau
tidak sembahyang. Zakat tidak ada karena mereka pandang setiap warga membayar pajak yang cukup
besar ( 23 sampai 43 % dari bruto pendapatan ) dan dari hasil pemungutan pajak
ini diberikan untuk bantuan negara negara yang sedang berkembang atau yang
dalam kesusahan.Juga ada yang namanya pajak gereja yaitu 3 % dari pendapatan
bruto tiap bulan.
Kesimpulan yang diambil dari beberapa contoh penilaian Moral dan Etika dari
dua bangsa. Dari contoh ini terbukti bawa penilaian moral dan etika tergantung
dari faktor faktor yang diatas diuraikan yaitu adat istiadat ,kebudayaan ,
agama masarakat setempat . Kelihatannya di Indonesia lebih mendasarkan
keagamaan dan di Jerman lebih dikemukakan faktor
Kebudayaan kita tidak bisa menilai
bahwa etika di Jerman itu rendah dan di
Indonesia tinggi atau kebalikannya.Atau orang Jerman bermoral tinggi dan
Indonesia rendah atau kebalikannya, karena etika dan penilaian moral
di Indonesia dan di Jerman berlainan.
1 komentar:
SBC Casino Login - Jtm Hub
At SBC 부산광역 출장안마 Casino 오산 출장안마 you can 남양주 출장마사지 use your 부천 출장안마 username and password for any 바카라 게임 casino games, slots, table games, video poker, live casino, and poker.
Posting Komentar