Selasa, 08 Januari 2013

Perbedaan Pandangan Moral, Etika di Jerman dan Indonesia.


Saya sering mendengar kadang kadang  orang Indonesia yang tidak mengerti akan  kelakuan atau kebiasaan orang Jerman dan juga kebalikannya.
Tulisan ini bermaksud untuk menyumbang  atau hanya usaha sedikit memberi penjelasan tentang  etika atau penilaian tentang  moral di satu bangsa ( hal ini di Indonesia ) dan  bangsa lain ( hal ini di Jerman ) yang berlainan.
Di Jerman sekarang ini sedang merisaukan jumlah penduduknya yang tiap tahun makin mengurang.Berusaha menarik orang asing yang mempunyai keahlian untuk bekerja dan tinggal disana. Kanzlerin Merkel, Mentri Tenaga Kerja Van d.Leyen, Mentri Perekonomian Bruderle mengatakan perekonomian Jerman yang sekarang kembali tinggi akan menurun lagi, kalau tidak ada  tambahan ahli ahli orang asing.
Tambahan problem Jerman adalah kelahiran manusia yang makin sedikit dan umur manusia di Jerman yang makin lama , artinya uang pemasukan untuk pensiunan dan untuk tanggungan kesehatan makin kurang, sedangkan pengeluaran makin banyak.
Dalam berita terahir pemerintah Jerman akan memberi kemudahan untuk orang asing yang bersedia bekerja dan tinggal di Jerman. Saratnya bisa berbahasa Jerman, punya satu keahlian dan bisa menerima adat kebudayaan Jerman. Tapi mungkin bagi orang Indonesia  ragu untuk bekerja dan tinggal disana, karena Etika dan Kemoralan Jerman tidak bisa dimengerti.
Dengan tulisan ini semoga bisa ada pengertian dari kedua pihak,ada toleransi antar kedua bangsa ,bisa memamfaatkan kebutuhan kedua bangsa.  Moral adalah subyek dari beberapa penelitian. Etika adalah disiplin filsafat,berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan,satu cara pembahasan ciri sikap perilaku, nilai hidup , kebajikan, validitas klaim, penuntutan hidup, argumen, dll dipelajari , dinilai dan  ditentukan menjadi satu aturan yang berlaku. 
Dalam menentukan satu etika ada  sarat saratnya.  Penilaian mana yang dinamakan etika baik atau buruk  tergantung dari tempat kediaman masarakat , kebudayaan , agama dan tradisi.Jadi etika ini  di dunia  berbeda beda.
Umpamanya etika Jerman tidak sama denga etika Indonesia karena dua negara yang berlainan adat istiadat, kebudayaannya, berlainan Agamanya dan juga berlainan iklimnya. 
Moral dari bahasa latin  Moralitas  yang berarti adat kebiasaan. Adat  kebiasaan yang bernilai baik. Moral secara eklisip adalah hal hal yang berhubungan  dengan kesosialan individu. Penilaian terhadap moral tergantung dari adat kebudayaan, tradisi , Agama masyarakat setempat . Jadi Moral adalah hasil produksi dari Kebudayaan,Tradisi dan Agama.
Moralitas dalam konteks unit sosial atau organisasi merupakan salah satu objek dari  Kesosialan.
Prof.Dr.Ayala Francisco berpendapat dalam mengartikan penilaian Etik dan Moral juga tergantung dari pendidikan ( Intelektuel ) manusia.
Terachir Luhman mengatakan bahwa penilaian, pendangan Moral dan Etik juga tergantung dengan perkembangan satu bangsa.
Kadang dalam penggunaan sehari hari kata moral dipergunkan juga umpamanya sebagai unjukan motivasi orang ( moral cara kerja, moral pasukan dsb ).
Disini ada istilah yang dikatakan bermoral dan  tidak bermoral. 
Kami tidak membahas tentang etika dan moral ini secara mendalam , tidak membicarakan tentang teori etika , tetapi ingin bicara tentang pandangan atau penilaian arti moral, etika   di Indonesia dan  di Jerman  yang berbeda.
Saya tidak menilai etika , moral mana yang baik di Jerman atau di Indonesia , karena keduanya disesuaikan dengan kehidupan, kebudayaan  masing masing. 
Dengan contoh contoh dibawah ini bisa melihat perbedaannya .
1.        Wanita dan laki laki bercinta didepan umum atau wanita dan laki laki hidup bersama  tanpa kawin di Indonesia dipandang tidak bermoral , etika yang jelek , di Jerman dipandang normal , tidak melangar etika .
2.        Satu pekerja( tukang tembok,sarjana mesin, atau dokter, atau pekerja lain   mengerjakan pekerjaannya asal sajah , tidak teliti, tidak memperhatikan jam kerja , malas di Jerman dipandang hal yang tidak ber moral , etika hidup yang jelek di Indonesia hal ini dimaklumi, tidak melanggar etika.
3.        Minuman  yang mengandung alkohol seperti minuman anggur (  wine ) , bir, Champagne,Sekt,Rum,Korn,whisky,Brandy, Cognag , Grafa , Aquavit dsb, termasuk satu kultur yang sudah ratusan tahun  ( mungkin ini sesuai dengan iklimnya). Umpamanya minum wine ada aturannya , wine apa yang harus diminum,kapan minum wine, caranya minum wine dan Juga ada penyesuaian gelasnya.Jadi minum  minuman yang mengandung alkohol yang berkultur tidak dianggap tak bermoral , kecuali mabok mabokan.
 Di Indonesia karena berdasarkan  agama  minuman apapun yang mengandung alkohol dianggap tidak beretika  dan tidak bermoral. Apalagi sampai mabok.
4.        Seorang pengendara mobil tidak memperhatikan aturan lalu lintas, tidak menghormati orang yang jalan kaki , nyerobot nyerobot di Jerman di pandang tak bermoral di Indonesia tidak dinilai dengan kemoralan manusia.
5.        Tidak memperhatikan kebersihan rumah, tempat umum,tempat jalan kaki dimuka rumah , membuang kotoran, sampah semaunya di Jerman dianggap tidak bermoral di Indonesia dianggap tidak ada hubungannya dengan moral..
6.        Beristri lebih dari satu ( Poygami ) di Jerman satu hal yang tak bermoral dan satu etika yang jelek, di Indonesia dianggap biasa.
7.        Tidak bakti dan tidak menurut kata orang tua di Indonesia adalah satu hal yang  tak bermoral dan etika yang jelek, di Jerman bakti dan selalu menurut orang tua bukan hal yang harus atau kata bakti kepada orang tua di Jerman tidak ada.
8.        Tidak memperhatikan  kewajiban sebagai warga  negara umpamanya tidak bayar pajak atau menipu pajak ini di Jerman dipandang tidak bermoral , menjalankan etika yang tidak baik, di Indonesia di kecam tetapi tidak ada hubungannya dengan moral manusia.
9.        Tidak bersembahyang, tidak puasa dalam bulan Ramadan ,tidak melakukan zakat di Indonesia dipandang orang yang tak bermoral , di Jerman tidak menjadi persalahan kalau tidak sembahyang. Zakat tidak ada karena mereka pandang setiap warga membayar pajak yang cukup besar ( 23 sampai 43 % dari bruto pendapatan ) dan dari hasil pemungutan pajak ini diberikan untuk bantuan negara negara yang sedang berkembang atau yang dalam kesusahan.Juga ada yang namanya pajak gereja yaitu 3 % dari pendapatan bruto tiap bulan.
 Kesimpulan yang diambil dari beberapa contoh penilaian Moral dan Etika dari dua bangsa. Dari contoh ini terbukti bawa penilaian moral dan etika tergantung dari faktor faktor yang diatas diuraikan yaitu adat istiadat ,kebudayaan , agama masarakat setempat . Kelihatannya di Indonesia lebih mendasarkan keagamaan dan di Jerman lebih dikemukakan faktor
Kebudayaan kita  tidak bisa menilai bahwa  etika  di Jerman itu  rendah dan di Indonesia tinggi atau kebalikannya.Atau orang Jerman bermoral tinggi dan Indonesia rendah atau kebalikannya, karena  etika dan penilaian moral di Indonesia dan di Jerman berlainan.

1 komentar:

SBC Casino Login - Jtm Hub
At SBC 부산광역 출장안마 Casino 오산 출장안마 you can 남양주 출장마사지 use your 부천 출장안마 username and password for any 바카라 게임 casino games, slots, table games, video poker, live casino, and poker.

Posting Komentar