Selasa, 01 Januari 2013

Bundestrat in Deutschland


Bundesrat atau Majelis Federal adalah dewan perwakilan negara bagian, semacam majelis kedua di samping Bundestag. Setiap rancangan undang-undang federal harus dibicarakan di Bundesrat. Sebagai majelis negara bagian, Bundesrat memegang fungsi yang sama seperti majelis kedua di negara federasi lain, yang umumnya disebut senat. Bundesrat beranggotakan wakil-wakil pemerintah negara bagian saja. Bobot suara masing-masing negara bagian diatur dengan cara sangat moderat menurut jumlah penduduk: minimal tiga suara, maksimal enam suara.

Bundesrat ikut serta dalam pembuatan undang-undang federasi. Dalam aspek ini, Bundesrat berbeda dengan lembaga majelis kedua di negara-negara federasi lain. Konstitusi menggariskan dua cara partisipasi. Undang-undang federasi yang akan mengakibatkan biaya tambahan dalam administrasi negara bagian, atau yang menggantikan undang-undang negara bagian yang ada, harus memperoleh persetujuan Bundesrat. Artinya, undang-undang yang sudah ditetapkan oleh Bundestag baru akan berlaku setelah disetujui oleh Bundesrat. Dalam hal ini Bundesrat sebagai badan legislatif berstatus sederajat dengan Bundestag. Dewasa ini hampir 50 persen rancangan undang-undang memerlukan persetujuan tersebut. Kedaulatan administratif negara bagian berperan dalam pembuatan undang-undang yang penting dan yang banyak mengakibatkan biaya, karena berlakunya prinsip bahwa pelaksanaan undang-undang federal ditangani oleh aparat negara bagian. Yang berbeda dari jenis undang- undang yang memerlukan persetujuan ialah produk legislasi yang dapat menerima votum keberatan oleh Bundesrat. Namun keberatan itu dapat ditolak oleh Bundestag dengan mayoritas yang sama seperti yang berlaku untuk votum di Bundesrat, yaitu atau mayoritas biasa atau mayoritas dua pertiga, dalam hal terakhir dengan suara paling sedikit mayoritas semua anggota Bundestag (mayoritas mutlak).
Melalui reformasi tatanan federal yang berlaku sejak September 2006, pembagian wewenang antara federasi dan negara bagian diperbarui. Reformasi tersebut bertujuan memperbaiki kesanggupan federasi dan negara bagian untuk mengambil keputusan dan bertindak. Tujuan lain ialah mendefinisikan tanggung jawab politik masing-masing pihak dengan lebih jelas.

0 komentar:

Posting Komentar