Ø Pendidikan PraPerguruan Tinggi
Berbeda dengan di Indonesia yang menganut sistem
pendidikan tiga jenjang SD-SLTP-SLTA, Jerman hanya memiliki dua jenjang
pendidikan Pra Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan
pendidikan lanjutan (Gymnasium, Realschule atau Berufschule). Jenjang
Pendidikan Pra Perguruan Tinggi di Jerman memerlukan waktu tempuh normal selama
13 tahun (berbeda dengan di Indonesia, dimana pendidikan SD-SLTP-SLTA bisa
diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekolah dasar
(Grundschule) diberikan dari kelas 1 - 6, dan setelah itu siswa diberikan
kesempatan untuk memilih melanjutkan ke Gymnasium, Realschule atau Berufschule.
Gymnasium diperuntukkan bagi siswa-siswa pandai yang
dianggap mampu melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Jenjang
ini ditempuh mulai dari kelas 7 – 13, dan setelah lulus mereka diberi ijazah
yang dikenal sebagai „Abitur“. Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi, seorang
siswa menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah selama 13 tahun. Berufschule
diperuntukkan bagi siswa-siswa yang langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja
dan tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan Realschule ada di
tengah-tengah keduanya. Kalau dianggap bagus, siswa dari Realschule bisa
meneruskan ke Gymnasium untuk mendapatkan Abitur, atau bisa juga langsung
memasuki dunia kerja.
Ø Pendidikan Tinggi
Setelah mendapatkan Abitur, siswa langsung bisa
mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi. Berbeda dengan calon mahasiswa di
Indonesia yang harus mengikuti ujian tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama
sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi. Calon mahasiswa tinggal mengirimkan
berkas lamarannya, dan universitas akan langsung memutuskan berdasarkan nilai Abitur.
Hal tersebut bisa dilakukan karena pendidikan di seluruh Jerman, baik
pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi, memiliki kualitas yang bisa
dikatakan sama.
Untuk menjamin kualitas yang merata di semua sekolah,
setiap anak wajib masuk ke sekolah terdekat yang telah ditunjuk oleh pemerintah
(Bila memilih untuk belajar di sekolah selain yang telah ditunjuk, maka orang
tuanya harus mengajukan permintaan khusus disertai dengan alasan-alasannya).
Sebaliknya, pemerintah pun menyediakan guru-guru dan fasilitas pendidikan yang
merata di semua sekolah, baik di kota besar maupun di pelosok yang jauh dari
kota.
Ø Universitas dan Fachhochschule
Ada dua jenis pendidikan tinggi di Jerman, yaitu
Universität (universit, selanjutnya disingkat UNI) dan Fachhochschule
(applied university, selanjutnya disingkat FH).
Perbedaan antara UNI dan FH diantaranya bisa disebutkan sebagai berikut:
1) Materi perkuliahan.UNI
lebih menekankan ke teori dan kepadanya diberikan tanggung jawab dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Komposisi antara teori dan praktek di UNI
berkisar 60:40. Sebaliknya, FH (sesuai dengan namanya) lebih menitik beratkan
ke aspek terapan, dengan komposisi teori dan terapan 40:60.
2) Jadwal perkuliahan. Jadwal
perkuliahan di UNI adalah Okt-Maret untuk musim dingin (Winter Semester) dan
April-September untuk musim panas (Sommer Semester). Sebaliknya untuk FH
perkuliahan dimulai lebih dini, yaitu Agustus-Januari untuk musim dingin (WS)
dan Februari-Juli untuk musim panas (SS).
3) Waktu melamar. Karena
perbedaan waktu kuliah sebagaimana disebutkan pada 2), maka jadwal untuk proses
seleksi pun juga berbeda. Pendaftaran di FH ditutup lebih cepat dibandingkan
dengan di UNI. (cari jadwal lebih detail)
Ø Program yang Ditarawkan:
a)
Program klasik
Berbeda dengan di
Indonesia dan sistem 3 jejang (Sarjana-Magister-Doktor), sampai saat ini Jerman
masih menganut pendidikan tinggi dengan dua jenjang, yaitu Diplom (Dipl.) dan
Doktor (Dr).
Dalam jenjang Diplom ini, pada tahun-tahun pertama mahasiswa diwajibkan
mengikuti serangkaian mata kuliah dasar (dikenal dengan nama Grundstudium).
Setelah menyelesaikan semua mata kuliah di Grundstudium mahasiswa diberi
sertifikat Vordiplom, akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan.
Untuk menyelesaikan Vordiplom, mahasiswa memerlukan waktu sekitar 2,5 tahun.
Setelah mendapatkan Vordiplom, barulah mahasiswa diijinkan mengambil mata
kuliah keahlian pada level yang lebih tinggi (dikenal dengan Hauptstudium).
Setelah menyelesaikan semua mata kuliah Hauptstudium, barulah mahasiswa
diijinkan menulis tugas akhir (dikenal dengan nama Diplomarbeit) sebagai syarat
kelulusan Diplom. Jadi, Diplom adalah gelar resmi pertama yang diperoleh
setelah seseorang menyelesaikan studinya di UNI atau FH.
Antara Diplom UNI dan Diplom FH memiliki perbedaan-perbedaan, diantaranya:
1) Diplom FH bisa diselesaikan dalam
waktu 4,5 tahun sedangkan Diplom UNI baru bisa diselesaikan dalam waktu 5
tahun.
2) Diplom FH memiliki muatan
terapan yang lebih besar (60% perkuliahan) dibandingkan dengan Diplom UNI (40%
perkuliahan).
3) Diplom FH tidak dirancang
untuk melanjutkan ke jengang Doktor. Apabila pemegang Diplom UNI ingin
melanjutkan ke program Doktor, maka yang bersangkutan harus mengikuti proses
persamaan terlebih dahulu. Dalam fase ini, kepadanya diwajibkan mengikuti
serangkaian mata kuliah pada level Hauptstudium. Bisa juga ia mengikuti program
Master terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke program Doktor. Sebaliknya,
pemilik gelar Diplom UNI bisa langsung melanjutkan studi ke jenjang Doktor.
b) Program Baru
Berdasarkan Kesepakatan Bologna tahun 1999, semua
negara EU bersepakat untuk menyesuakan sistem pendidikan antara satu negara
dengan negara lainnya di kawasan EU. Hal ini perlu dilakukan karena Kesepakatan
Maastricht tahun 1992 menjamin bahwa semua negara EU harus mengakui kesamaan
gelar dan keprofesian yang diberikan oleh Universitas maupun lembaga profesi di
negara-negara EU lainnya.
Dari Kesepakatan Bologna 1999 tersebut, salah satu
isinya adalah semua negara EU akan mengkonversi sistem pendidikan tingginya
menjadi tiga jenjang Bachelor-Master-Doktor. Disepakati pula bahwa Bachelor
(dengan waktu tempuh 3-4 tahun) adalah gelar kesatjanaan pertama yang diberikan
oleh Universitas, dimana pemilik gelar tersebut diyakini telah siap memasuki
dunia kerja. Program pendidikan Master adalah pendidikan lanjutan setelah
bachelor dan diberikan selama 2 tahun.
Berdasarkan kesepakatan Bologna 1999 tersebut, UNI dan
FH di Jerman telah mulai mengkonversi sistem lamanya Diplom-Doktor ke sistem
baru Bachelor-Master-Doktor. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika saat ini
telah ada jengang Bachelor-Master di ahmpir semua UNI dan FH. Paling lambat
tahun 2010 semua UNI dan FH di Jerman harus sudah mengadopsi sistem
Bachelor-Master-Doktor seratus persen. Di Feie Universität Berlin dan Humboldt
Universität zu Berlin bahkan sistem ini sudah akan diadopsi penuh paling lambat
tahun 2007.
0 komentar:
Posting Komentar